Orangutan saat ini hanya dapat ditemukan di Sumatera dan Kalimantan. Merupakan satu-satunya kera besar yang hidup di Asia. Terpisah dari kerabatnya Gorila, Simpanse dan Banobo yang hidup di Afrika. Di Indenesia saat terdapat Indonesia memiliki tiga spesies orangutan, yakni orangutan Sumatera (Pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Ketiganya berstatus Kritis (Critically Endangered/CR) berdasarkan daftar merah IUCN.
Kerusakan habitat, perburuan dan perdagangan menjadi ancaman terbesar populasi orangutan di alam. Penting Orangutan tetap lestari di alam sangat erat kaitanya dengan keseimbangan ekosistem yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Orangutan merupakan spesies payung yang mengemban peran sebagai pelaku regenerasi hutan terbaik. Selain itu kemiripan DNA dengan manusia hingga 97 persen membuka potensi studi keilmuan dari sisi antropoligis, biologi, kehutanan hingga bioteknologi.
Saat ini populasi orangutan di Indonesia tersisa hanya 60.000 Individu. Dengan rincian Orangutan Sumatera (Pongo Abeli) sebanyak 13.710 individu yang tersebar di 10 metapopulasi di sebelah barat danau Toba, Sumatera Utara, sampai ke Aceh. Lalu, sebanyak 500-800 individu orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang hanya ada di satu metapopulasi, yakni di Ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara dan Terakhir, Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) sebanyak 45 ribuan individu yang tersebar di 29 metapopulasi
“Hutan Indonesia adalah jantung dunia, apabila jantung tidak berfungsi, maka organ lainnya akan mati”
“Menjadi tim patroli pengamanan hutan adalah penebusan dosa dari apa yang saya lakukan dahulu”
“Selalu ada dua pilihan, merusak atau memperbaiki, saya memilih untuk tidak menjadi yang merusak”